Swara.
Menunggu dalam relung sesuatu, disudut sisi kamar tertumpuk buku tua terbalut debu
Rintihan gaduh menantang petang ditandai pertengkaran rumah tangga
Hujan pagi menyapa telah membawa bunyi. Seiring diri terbangun dari telaga semesta, menjajaki tanah kelam suasana dulu teraniaya.
Kalah dalam doa, sengsara mulai menghantui
Tergapai seolah swara hadir dalam bayang, ingin menyusuri namun perlahan hilang.
Tersirat makna arti sesungguhnya
Hingga terlintas cantuman yang tak kunjung bersua
Bergetar, berdiri diatas runtuhan
Kemana harus berjalan lagi, swara pergi perlahan.
Titian jembatan antara swara dan dwipa dalam satu pelangi
Suara denting lembut yang selalu berucap kuat, tangguh seperti api yang membara.
-Anugrah
Comments
Post a Comment